Ebook Etika dan Hukum Keperawatan : Filsafat, Etika, dan Kearifan Lokal untuk Konstruksi Moral Kebangsaan
Penggunaan istilah Filsafat, Etika dan Kearifan Lokal dalam judul
buku ini tidaklah dimaksudkan untuk membedakan tulisan-tulisan yang
ada di dalamnya secara sistematis. Sebenarnya ketiga istilah itu sering-
kali digunakan secara tumpang tindih, juga di dalam buku ini. Suatu
konsep moral bisa dianggap sebagai filsafat atau etika atau kearifan lo-
kal atau bahkan ketiga-tiganya. Tergantung bagaimana masing-masing
istilah itu didefinisikan.
Buku ini tidak dimulai dengan membedakan secara tegas ketiga
istilah itu. Alih-alih memaksa para penulis untuk membuat kesepakatan
peristilahan, mereka masing-masing dibebaskan menggunakan definisi
dan pemahamanannya sendiri. Keberagaman dalam peristilahan bukan
satu-satunya bentuk pluralitas yang diwadahi dalam buku ini. Latar be-
lakang, pendidikan, profesi dan bidang keahlian para penulis juga ber-
beda-beda. Konsekuensinya pendekatan, teori, dan metode yang digu-
nakan juga jelas sangat bervariasi.
Semua keberagaman itu mencerminkan situasi kehidupan dalam
masyarakat masa kini. Setiap segi dan sektor kehidupan membutuhkan
kajian-kajian moral dalam bentuk filsafat, etika dan/atau kearifan lokal.
Kajian-kajian moral yang sangat beragam itu sebenarnya dimiliki oleh
masyarakat kita, baik melalui sumber-sumber tradisi budaya maupun
agama-agama. Krisis-krisis ekonomi, politik, keagamaan dan budaya
yang belakangan semakin bersifat multidimensional dapat dilihat seba-
gai akibat dari diabaikannya sebagian kajian moral yang asasi itu. Upaya
10 Filsafat, Etika dan Kearifan Lokal
salah satu pihak untuk memonopoli perspektif moral dengan menying-
kirkan kajian-kajian moral yang lain berakibat buruk bagi konstruksi
moral kebangsaan.
Monopoli moralitas bukan hanya menyangkali keberagaman bangsa,
tetapi juga menunjukkan ketidakcerdasan sosial yang menjadi kendala
bagi bangsa dalam menyikapi kemajuan peradaban. Padahal tersedianya
beragam pandangan dan konsep moral bisa merupakan kekayaan tersen-
diri yang patut disyukuri. Keberagaman dan perbedaan yang terdapat da-
lam konsep-konsep itu tidak perlu dilihat sebagai masalah yang tidak te-
ratasi, melainkan sebagai banyaknya potensi untuk menyumbang bagi
kehidupan yang bermoral. Untuk memainkan peran yang berarti dalam
pergerakan dunia yang (semakin) plural, suatu bangsa tidak bisa lain
kecuali menggali dan mengefektifkan sumber-sumber moralnya. Sema-
kin beragam sumber-sumber moral yang dimiliki, semakin besar kontri-
busi yang dapat diberikan bangsa itu kepada peradaban dunia.
Dengan keyakinan bahwa tidak ada satu konsep moral atau satu pen-
dekatan atau satu metode yang dapat menjawab segala permasalahan
moral yang sangat beragam, buku ini mencoba untuk mewadahi segala
keberagaman yang ditunjukkan oleh para penulisnya. Tanpa pula ber-
maksud mengklaim bahwa kumpulan tulisan ini telah menyediakan res
pon atas segala persoalan moral yang ada dalam masyarakat kita, buku
ini menyajikan tema-tema tertentu yang kiranya layak menjadi prioritas
pada saat ini.
E2100085 | 610.73 SYA F | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain